Pekerja Proyek Pengecoran Jalan Diduga Dianiaya Preman

banner 468x60

Karawang- Peristiwa kekerasan menimpa salah seorang mandor proyek pengecoran jalan di Dusun Sukamulya, RW 009, Desa Pucung, Kecamatan Kotabaru, Karawang. Kejadian yang menghebohkan warga ini terjadi pada Jumat malam (4/7/2025) saat mandor bernama Bonet tengah mengawasi pelaksanaan pekerjaan proyek.

Diduga kuat, insiden penganiayaan ini dipicu oleh permintaan uang koordinasi atau yang kerap disebut “uang lingkungan” oleh pelaku yang belum diketahui identitasnya. Pelaku mendatangi lokasi proyek pada malam hari, sempat berbicara kepada salah satu pekerja, lalu secara tiba-tiba melancarkan serangan kepada Bonet. Akibat penganiayaan tersebut, Bonet mengalami luka memar dan lebam di beberapa bagian tubuh.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Penanggung jawab proyek, yang akrab disapa Ustadz Beton, ketika dikonfirmasi awak media Sabtu 05/07/2025 menyampaikan bahwa kejadian seperti ini bukan yang pertama kali terjadi di wilayah Kecamatan Kotabaru.

“Ini yang kedua kalinya insiden penganiayaan seperti ini. Sebelumnya juga mandor saya yang bernama Ucok pernah menjadi korban penganiayaan dengan modus yang sama dan sekarang giliran anak buah saya yang bernama Bonet yang jadi korban,” ungkapnya

Menurutnya, tindakan premanisme ini sangat meresahkan dan mengancam keselamatan para pekerja yang sedang menjalankan tugas secara sah.

Dengan tegas, Ustadz Beton menyatakan tidak akan tinggal diam atas kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa keselamatan para pekerja menjadi prioritas utama dalam melaksanakan pekerjaan proyek, dan Ia akan membawa kasus ini ke jalur hukum.

“Keselamatan dan keamanan serta perlindungan pekerja adalah hal yang paling utama. Saya akan melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwenang, agar pelaku penganiayaan segera tangkap dan ditindak. Ini sudah masuk dalam kategori premanisme dan kami tidak bisa mentolerir tindakan seperti ini,” ujarnya.

Sementara saksi mata sekaligus rekan kerja korban, bernama Somantri mengatakan, bahwa sebelum melancarkan aksinya, pelaku sempat mengeluarkan kata-kata kasar dan menantang dengan nada tinggi.

“Iyeu fotokeun aing mun teu seneng mah,” ujar pelaku. Kalau diartikan ke bahasa Indonesia, “Ini fotokan aku, kalau kamu tidak suka,” ditirukan oleh Somantri yang saat itu bekerja bersama korban.

Perkataan seperti itu diduga sebagai bentuk ancaman dan intimidasi terhadap pekerja proyek.

Atas insiden ini, Ustadz Beton mendesak aparat kepolisian khususnya Polsek Kota Baru Karawang untuk segera bertindak cepat dan mengusut tuntas kasus penganiayaan terhadap anak buahnya. Ia berharap aparat bisa menjamin rasa aman bagi para pekerja di lapangan agar bisa menjalankan tugas tanpa tekanan dan ancaman.

“Kami minta kepada pihak Polsek untuk bergerak cepat dan menindak tegas pelaku. Jangan sampai kejadian serupa kembali terjadi dan para pekerja menjadi takut bekerja di wilayahnya sendiri. Hukum harus ditegakkan dan tidak boleh dibiarkan,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak korban dan pelaksana proyek tengah mempersiapkan bahan pelaporan resmi ke pihak kepolisian. Sementara identitas pelaku masih dalam proses penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi yang berada di lokasi saat kejadian. (Gun)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Custom Image