Bali – Negara – Kelompok Kerja (Pokja) Peternakan Lele di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Negara menunjukkan hasil membanggakan dalam program pembinaan kemandirian warga binaan. Pada panen perdana yang dilakukan Senin Sore (14/07) ini, berhasil memanen sekitar 60 kilogram ikan lele yang dibudidayakan di area seluas 54 meter persegi, yang dibagi menjadi empat kolam terpal.
Program pembinaan ini merupakan bagian dari strategi Rutan Negara dalam memberdayakan warga binaan melalui keterampilan produktif yang bernilai ekonomis.
Plt. Kepala Rutan Negara, I Gusti Agus Putra Mahendra, menyampaikan apresiasinya atas komitmen dan kerja keras para warga binaan yang terlibat dalam peternakan lele tersebut.
“Hasil panen ini merupakan bukti nyata bahwa pembinaan kemandirian di bidang pertanian dan perikanan bisa menjadi bekal penting bagi warga binaan saat mereka kembali ke masyarakat,” ujar beliau.
Pembudidayaan lele ini telah berjalan selama kurang lebih dua bulan, dengan sistem pemeliharaan yang menerapkan prinsip-prinsip budidaya ramah lingkungan. Seluruh proses, mulai dari persiapan kolam, pemberian pakan, hingga perawatan harian dilakukan langsung oleh para warga binaan di bawah bimbingan petugas pembinaan Rutan Negara.
Seluruh hasil panen dijual kepada pihak ketiga dengan harga Rp 19.600 per kilogram. Nantinya, hasil panen tersebut akan dilaporkan sebagai Penerimaan Negara Bukan Panak (PNBP) yang kemudian disisihkan untuk upah warga binaan yang bertugas dan sisanya digunakan untuk kegiatan pembinaan lanjutan.
Rencananya, kegiatan ini akan terus dikembangkan. Selain memperluas skala produksi, Rutan Negara juga tengah menjajaki kerja sama yang lebih luas dengan pihak eksternal untuk mendukung kesinambungan program.
Pembinaan Pokja Peternakan Lele ini diharapkan menjadi contoh nyata bahwa pembinaan di dalam Rutan dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi lokal sekaligus menyiapkan warga binaan untuk hidup lebih baik setelah masa pidana berakhir.(Tim).