Kalapas Klas IIB Lubuk Basung Bersama Jajaran Dan CPNS Goro Membersihkan Pekarangan

Kabupaten Agam, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Lubuk Basung,Kabupaten Agam,Propinsi Sumatera Barat, laksanakan gotong royong di samping tembok Lapas, Padang Lansano,Nagari Manggopoh, pada Sabtu 5/7/2025.

Kegiatan gotong royong yang telah berlangsung hampir satu bulan di pekarangan lapas seluas 1 hektar, kata Kalapas Budi Suharto di area Lapas tujuannya, dalam rangka untuk membuka jalan setapak di sekeliling Lapas, sekaligus juga digunakan untuk menanam sayur mayur dan jagung dan padi. Artinya, sejengkal tanah pun sangat berkah.

Kolaborasi lapas dengan instansi terkait, Dinas Perikanan,Dinas Pertanian dan dinas peternakan memang diperlukan dalam rangka untuk menyatukan satu persepsi membangun serta memajukan daerah dan meningkatkan ekonomi warga binaan masyarakat.

Kerja Bhakti ini, tambah Kalapas Budi Suharto salah satunya juga ikut peduli pada lingkungan, peduli organisasi dan peduli pada masyarakat setempat.pada kegiatan kerja Bhakti ini melibatkan 6 CPNS dan 5 PNS Lapas. Selain membersihkan rumput dan kayu- kayu di samping tembok Lapas, juga Lapas sedang membuat sumur bor dengan kedalaman 16 cm dan 5 pekerja WBP, yang insya Allah dalam waktu dekat sudah mengalir airnya dan sudah bisa dimanfaatkan.

Kalapas Budi Suharto, kembali mengungkapkan
Didepan Lapas ada mushalla yang nanti akan diperbaiki dan plaster kegunaannya untuk para tamu yang sedang berkunjung ke Lapas melihat keluarganya.

Dan yang paling penting, kata Kalapas Budi Suharto berharap pada pemerintah daerah Kabupaten Agam dan Kementrian Imigrasi dan Kemasyarakatan untuk dapat membantu kucuran dana untuk membangun fasilitas sarana dan prasarana, 5 rumah dinas untuk pejabat lapas dan 5 kegunaan untuk staf lapas atau bisa juga untuk gudang yang dimanfaatkan untuk penyimpanan barang- barang milik Lapas.

Minimnya sarana dan prasarana pendukung di Lapas Lubuk Basung, ujar Kalapas Budi Suharto tentunya, juga berimbas pada kurang dan lambatnya kegiatan dan program yang hendak dilaksanakan.Namun begitu kita tetap optimis untuk tetap serius menjalankan program pemerintah pusat.

Sementara itu PNS, Naim yang didampingi CPNS Wiya, yang sudah tiga tahun bekerja dilingkungan Lapas, mengungkapkan, bahwa suka dan duka didalam Lapas menghadapi WBP memang terkadang mengerikan untuk pertama kali. Tapi lama kelamaan, karena sering berkomunikasi akhirnya rasa takut itu hilang menjadi saudara.Artinya, kita saat tatap muka selalu memberikan pencerahan kepada.

Oleh Rahmat Hidayat

Pos terkait